Sunday, September 14, 2008

MEGA PELUANG DI INDUSTRI KEMASAN (1)


Teknologi Aseptic dan Riset Konsumen
Kemasan Tetra Pak terkenal aman, awet, dan tidak mereduksi nutrisi produk di dalamnya.
Mereka berhasil mendominasi 70-80% pangsa pasar kemasan susu cair. Apa rahasianya?

Sumber: Majalah Marketing tahun 2007 edisi 10 by Sigit Kurniawan

Kalau ditanya seputar kemasan consumer goods, Tetra Pak adalah ahlinya. Lihat saja, nama
itu sering tercantum dalam produk makanan dan minuman kemasan di Tanah Air. Lahan
bisnis perusahaan ini memang fast moving consumer goods. Khususnya, minuman dan
makanan dalam format cair (liquid) seperti susu, teh, aneka jus, puding, dan santan.
Asal tahu saja, perusahaan global yang berbasis di Swedia ini sudah merambah lebih 165
negara. Di Indonesia, Tetra Pak yang mulai beroperasi sejak 1976 merupakan perusahaan
dengan konsep B to B. “Klien pertama kami adalah PT Ultrajaya. Pada waktu itu, Ultrajaya
memperkenalkan susu UHT dalam kemasan Tetra Pak untuk pertama kalinya,” kata Robert
Tumiwa, Commercial Director PT Tetra Pak Indonesia.
Pada 1980-an, mereka mulai mampu menggandeng para pemilik merek. Tahun 1982, ABC
Central Food (sekarang Heinz ABC Indonesia—red) meluncurkan minuman jus pertama
dalam kemasan Tetra Pak. Sinar Sosro juga merilis produk tehnya dalam kemasan yang
sama. Tahun 1984, Salim Graha menjadi klien Tetra Pak dengan meluncurkan kemasan
minuman soya. Kemudian, Pulau Sambu membangun pabrik santan UHT dan mengemas
santan dalam Tetra Pak pada tahun 1989.
Bisnis Tetra Pak pun terus berkembang dengan merangkul semakin banyak customer, seperti
Indolakto, Ajinomoto, Sido Muncul, Sari Husada, Tang Mas, Industri Susu Alam Murni,
Madu Nusantara, Coca-Cola, Sekar Tanjung, dan sebagainya. Sekarang, Tetra Pak memilki
21 customer dengan ratusan merek.
Bagaimana cara mereka menghasilkan kemasan-kemasan bermutu dan diminati customer?
“Salah satu keunggulan proses kemasan kami adalah teknologi aseptic. Teknologi ini
membuat produk diproses sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan pengawet untuk
bertahan lama, tanpa mereduksi benefit dari produk itu sendiri seperti nutrisi, kadar vitamin,
tekstur, dan sebagainya,” ujar Robert.
Dipaparkannya, setiap kemasan terdiri dari 6 layer (lapisan), yang masing-masing
mempunyai fungsi sendiri. Misalnya, lapisan alumunium foil membuat lifetime produk bisa
mencapai 6-12 bulan. Selama produk ini tidak dibuka, produk aman dikonsumsi. Konsumen
juga tidak perlu takut mengkonsumsi produk dalam kemasan Tetra Pak karena kemasan ini
berfungsi mengawetkan sampai batas expired date-nya. Keunggulan lainnya adalah brand
yang sudah lama dibangun, cost efficiency, kemasan aman dan ramah lingkungan. “Itu semua
adalah terjemahan dari moto kami, yakni protects what’s good,” tandasnya.
Tetra Pak Indonesia juga mengeluarkan sejumlah variasi kemasan. Bentuk paling simpel
adalah tetra brik atau kotak. Kemasan ini bisa diisi dengan produk bervolume hingga 2 liter. Ada juga kemasan tetra pino aseptic atau bantal. Biasanya kemasan ini digunakan untuk
produk susu cair. Kemasan lain adalah tetra classic aseptic, tetra wedge aseptic, tetra prisma
aseptic, tetra rex, dan tetra top. Semua material packaging sebagian besar masih impor,
sedangkan proses pengemasannya dilakukan oleh masing-masing customer.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home